Pemerintah Pattani Belajar Atasi Konflik ke Aceh

By Detik Aceh Admin Pada Selasa, 26 Februari 2013 0 komentar
280213_1.jpg
Pemimpin Umum Harian Serambi Indonesia,
H Sjamsul Kahar (tengah) bersama Ahli Dewan Meshuarat
Wilayah Sempadan Pattani, Thailand, Abdul Azis Chemamat (kanan)
dan Internal Security Operations Command Thailand,
C.I Tepparit Sucantasri (kiri) berdiskusi membahas penyelesaian
konflik di negara itu saat mereka silaturahmi ke Kantor
Harian Serambi Indonesia, Meunasah Manyang PA,
Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (26/2). SERAMBI/BUDI FATRIA
BANDA ACEH - Setelah hampir sebulan lalu lima aktivis Pattani, Thailand yang tergabung dalam People’s Empowerment Foundation (PEF) mencari masukan dari berbagai elemen di Aceh sebagai modal penyelesaian konflik antara Pattani dengan kerajaan di negara itu, Selasa (26/2) kemarin giliran perwakilan Pemerintah Wilayah Sempadan Pattani datang ke Aceh untuk tujuan sama.

Di antara lembaga yang mereka kunjungi adalah Kantor Harian Serambi Indonesia di Gampong Meunasah Manyang, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Saat datang ke Serambi, rombongan ini dipimpin Ahli Dewan Meshuarat Wilayah Sempadan Pattani, Abdul Aziz Chemamat dan Internal Securiry Operations Command, C.I Tepparit Sucantasri, serta reporter dan kameraman salah satu TV swasta di Thailand. Kedatangan mereka yang difasilitasi pengurus Aceh-Pattani Forum, Iqbal Farabi SH disambut Pemimpin Umum Serambi, H Sjamsul Kahar, dan para redaktur.

“Tidak ada konflik antarumat beragama di Pattani dan di Thailand secara keseluruhan. Masyarakat muslim di Pattani bebas melakukan aktivitas keagamaan di masjid, bahkan kini sudah ada tv dan radio Islam. Namun, tuntutan kemerdekaan karena mereka merasa tak mendapat keadilan, sulit dipenuhi pihak kerajaan, karena di sana banyak kelompok, bukan satu kelompok seperti di Aceh ketika memberontak melawan Pemerintah Indonesia,” kata Abdul Aziz dalam bahasa Melayu yang fasih.

Karena itu, ia berharap dengan kunjungan ke Aceh dapat menemukan berbagai masukan untuk menyelesaikan konflik di negara itu. Termasuk bagaimana keterlibatan media massa dalam menjaga perdamaian pascakonflik. Namun, mereka tetap menegaskan penyelesaian konflik di negara mereka tidak perlu melibatkan mediator dari luar Thailand, seperti keterlibatan mantan perdana menteri Finlandia, Martti Ahtisaari dalam menyelesaikan konflik Aceh pada 2005.

“Karena konflik itu masih persoalan internal kami, jadi cukup dengan belajar ke Aceh kami bisa menyelesaikan perkara itu. Tidak perlu juga harus belajar penyelesaian konflik ke Vietnam,” kata Abdul Aziz.

Menanggapi hal ini, Pemimpin Umum Serambi Sjamsul Kahar mengakui ada perbedaan antara konflik di Aceh dulu dengan konflik di Pattani. Namun, pada intinya pers tetap sangat berperan melalui pemberitaannya dalam mengondisikan terwujudnya perdamaian.

Tentang bagaimana Serambi menerapkan konsep jurnalisme damai dalam pemberitaannya, Sjamsul Kahar mempersilakan Redaktur Pelaksana Serambi, Yarmen Dinamika, menjelaskannya.

Berniat damai, berpikir damai, berkata damai, menulis damai, dan berbuat damai, disebutkan Yarmen sebagai lima pilar penting yang mendasari terwujudnya perdamaian. “Kalaupun terjadi perbedaan pandangan dalam masa negosiasi, harus tetap dicamkan bahwa berbeda bukan berarti bermusuhan,” timpalnya.

Pertemuan itu juga turut dihadiri Wakil Redaktur Pelaksana Serambi Asnawi Kumar, Sekretaris Redaksi Bukhari M Ali, Redaktur Polhukam Zainal Arifin M Nur, Redaktur Luar Negeri M Nur, dan Redaktur Pase Jamaluddin. Pertemuan dimulai sekitar pukul 10.30 WIB berlangsung kira-kira 90 menit.

Pada saat yang sama kemarin, ada satu lagi rombongan dari Pattani yang dipimpin Gubernur Pattani beraudiensi dengan Kapolda di Mapolda Aceh.

Seperti diketahui, pada Rabu (30/1), lima aktivis Pattani yang tergabung dalam People’s Empowerment Foundation (PEF) selama hampir sepekan mencari masukan dari berbagai elemen di Aceh, termasuk dari media terkait penyelesaian konflik antara Pattani dengan pemerintah di negara itu. Para aktivis yang terdiri terdiri atas mahasiswa, jurnalis, dan pekerja LSM tersebut juga berkunjung ke Serambi ketika itu. [aceh.tribunnews.com]

0 komentar di Pemerintah Pattani Belajar Atasi Konflik ke Aceh: